Benjamin Mangitung Direksi BJBR Probolinggo
News | 2017-01-15 10:01:38

Namun tantangannya tidak hanya soal sampah. Tapi bagaimana mengembangkan kawasan ekowisata bakau tanpa merusak tanaman yang sudah ada. Kami membangun jembatan dengan mengikuti alur pohon bakau yang ada. ketika ada titik yang tidak ada pohonnya, maka disana dipasang penyangga" ujarnya.
Luas lahan yang disewa untuk mengembangkan BJBR ini mencapai 89Ha. Namun, yang dimanfaatkan baru sekitar 15 Ha. Lahan yang dimanfaatkan ini terdiri atas lahan darat, lahan pasang surut, dan laut. Bukan hal mudah untuk mengembangkan wisata di lokasi yang berdekatan dengan laut. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan seperti keamanan pengunjung kelestarian lingkungan, serta fasilitas yang dikembangkan.
Ben berharap, kedepan secara perlahan namun pasti, keberadaan BJBR bisa mengubah image Kota Probolinggo. Yang sebelumnya hanya disebut sebagai tempat persinggahan bagi turis menuju Bromo, tapi juga memiliki ikon wisata unggulan.
"Kalau dulu orang ke Probolinggo inget Bromo, namun kedepan ingat kota probolinggo dengan wisata bakau. Ingat pada BJBR Mangrove Resort"